(Ki-Ka) Perwakilan Kedubes Tunisia Wissem Moatemri-Redaktur Farah.id Ovi Shofianur- Director General PACKTEC AbAbdelkarim Hamdaoui-Pemred Farah.id Yunilawati.di Halal Fair-HIITS 2023
(Ki-Ka) Perwakilan Kedubes Tunisia Wissem Moatemri-Redaktur Farah.id Ovi Shofianur- Director General PACKTEC AbAbdelkarim Hamdaoui-Pemred Farah.id Yunilawati.di Halal Fair-HIITS 2023
KOMENTAR

KEDUTAAN Tunisia berpartisipasi dalam acara Halal Fair-Halal Indonesia International Trade Show (HIITS) 2023 pada 8-10 Desember bertempat di ICE BSD, Tangerang. Dalam pameran produk halal yang diikuti para pelaku usaha dari dalam dan luar negeri ini, Kedubes Tunisia menghadirkan beragam komoditas ekspor unggulan.

Jika selama ini masyarakat di Tanah Air telah akrab dengan kurma Tunisia yang dianggap memiliki tekstur dan rasa unik, kali ini Kedubes Tunisia mulai memperkenalkan olive oil alias minyak zaitun sebagai produk ekspor andalan.

Ditemui secara khusus oleh Farah.id di area Halal Fair, Director General of PACKTEC untuk Promosi Minyak Zaitun dari Kementerian Industri, Tambang, dan Energi Republik Tunisia Abdelkarim Hamdaoui dan Perwakilan Kedubes Tunisia Wissem Moatemri menjelaskan bahwa minyak zaitun Tunisia sudah dikenal mendunia akan kualitas premiumnya.

"Kami adalah produsen kedua terbesar minyak zaitun di dunia, dan kami adalah negara pengekspor minyak zaitun terbesar kedua di dunia. kami punya beragam varietas minyak zaitun berkualitas terbaik. Dan saat ini kami ingin minyak zaitun kami menembus pasar Asia Tenggara dan Australia, termasuk Indonesia jelas Hamdoui (8/12).

Ia menambahkan bahwa Tunisia menyasar pasar halal dan tengah mengupayakan sertifikat halal. Khususnya di Indonesia, sertifikat halal menjadi syarat utama agar produk dari luar negeri bisa diterima masyarakat. Hamdaoui juga menegaskan bahwa semua produk ekspor dari Tunisia adalah halal.

Kualitas terbaik minyak zaitun tersebut bukan hanya klaim sepihak melainkan telah dibuktikan dengan banyaknya penghargaan yang diperoleh Tunisia secara global.

"Saat ini kami telah memenangkan 300 penghargaan internasional, termasuk dari Amerika Serikat dan Jepang," ungkap Hamdoui bangga.

Menurut Perwakilan Kedubes Tunisia Wissem Moatemri, minyak zaitun produksi Tunisia memiliki bermacam jenis, tergantung pada kondisi tanah di wilayah tempat tumbuhnya juga iklimnya. Ada pula zaitun organik yang dalam penanamannya sama sekali bebas dari unsur kimiawi. Hasilnya, ada minyak zaitun dengan rasa yang kuat dan ada pula yang cenderung ringan.

Mengaku masih dalam tahap mengenali pasar di Indonesia, Moatemri yakin bahwa minyak zaitun Tunisia akan menjadi primadona ekspor seperti kurma yang lebih dulu mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia.

“Saat ini semakin banyak orang menjalankan gaya hidup sehat. Dan minyak zaitun ini juga sudah disebutkan dalam ayat Al-Qur’an, bisa untuk dikonsumsi karena bermanfaat untuk kesehatan jantung dan peredaran darah, bisa untuk memijat, dan kandungan alaminya bagus untuk perawatan kecantikan kulit, hal ini menjadikan minyak zaitun kami punya potensi pasar yang sangat besar, terlebih Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim,” kata Hamdaoui.

Sejak lama mengekspor minyak zaitun, Tunisia kini memilih untuk mengeskpor langsung dalam kemasan botol. Packaging berupa botol ini menjadikan minyak zaitun Tunisia terlihat mewah dan berkelas. Harga yang dibanderol berkisar antara 250 ribu hingga 300-an ribu rupiah per botol. Umumnya berisi 100 ml minyak zaitun.

“Jika diekspor dalam jumlah besar (sistem bulk), orang bisa menggunakan brand mereka sendiri untuk produk kami. Sedangkan jika kami mengekspor dalam kemasan botol, maka brand-brand kami, Tunisia, bisa dikenal secara luas di seluruh dunia,” pungkas Hamdaoui.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News